Mafia Pemantik Qolbu: Rangkum Kisah Menunggu dan Rindu dalam Single "Jam Besuk"
14.11.2024

 

Jam Besuk, mengemas pengalaman menunggu di tengah batas waktu yang terasa lambat.

Mafia Pemantik Qolbu, membawa pengalaman menunggu yang universal jadi terasa puitis pada single terbaru mereka berjudul, Jam Besuk (11/10). Umumnya, jam besuk, merujuk pada waktu yang ditentukan untuk mengunjungi seseorang yang berada dalam suatu institusi, seperti penjara atau rumah sakit. Jika memerhatikan karya sampul garapan Fahreza Aditya, sepertinya tiang-tiang logam itu adalah close-up dari sebuah ranjang -- dan waktu, menjadi jurang pemisah. Membuat jam dinding berputar lambat, sementara degup jantungmu terus berlari.



Rasanya sesak, untuk membayangkan lagu ini diputar dalam adegan menunggu berlatar tempat rumah sakit. Di tengah dingin dan sterilnya aroma antiseptik, kamu hanya bisa terjaga di bangku, menunggu. Kamu lihat, pengunjung lain yang sama seperti mu, menunggu. Sementara, orang terkasih mu terbaring tak berdaya di dalam ruangan. Bisa juga, menjadi adegan menunggu yang klise dalam sinetron, seperti saat beberapa detik dokter akhirnya keluar dari pintu membacakan naskah diagnosa untuk mu.

Single Jam Besuk, membawa unit alternatif rock asal Jakarta ini ke level yang lain. Melampaui eksperimen bunyi yang mereka sukai, menjadi kesederhanaan yang manusiawi. Tapi Jam Besuk, mungkin bukan hanya tentang menunggu. Melainkan harapan, dan pembuktian bahwa kekuatan cinta bisa melampaui batas waktu.