Verbatim
Perunggu: Belum Memungkinkan Untuk Jadi ‘Band Resign Kantor’
Oleh : Prabu Pramayougha
Obrolan ringan bersama Perunggu seputar agenda Besok Hari Senin Tour 2024 & alasan mereka belum bisa jadi 'band rock resign kantor'
Bertemu dengan kawan-kawan Perunggu di berbagai helatan musik rasanya sudah biasa bagi saya. Tapi bertemu dengan mereka di helatan konferensi pers yang dihelat guna mewartakan kegiatan terbaru dari unit rock alternatif asal Ibu Kota tersebut adalah kali pertama untuk saya.
Sabtu lalu (1/6) di House Of Makers, Jakarta, Perunggu menghelat sebuah konferensi pers untuk mengabarkan rangkaian tur mereka yang diberi tajuk Besok Hari Senin Tour 2024. Seperti lumrahnya sebuah konferensi pers, tentu banyak awak media yang mereka undang untuk menyebarkan kabar soal kegiatan tur ini. Alur acaranya pun standar konferensi pers musisi pada umumnya: Acara dimulai. Awak media duduk. Moderator dan Perunggu duduk di depan untuk menceritakan asal muasal rencana dan proyeksi dari kegiatan tur yang dicanangkan. Media dipersilahkan untuk bertanya. Acara selesai.
Eh tapi sedikit perbedaannya di acara ini adalah Perunggu tampil secara akustik membawakan empat lagu di penghujung acara. Lumayan. Seakan memberikan kesan berlebih bagi beberapa kawan media yang hadir kemarin.
Setelah acara utama dari konferensi pers selesai, seperti biasa, saya menyelinap untuk mendapatkan momen mengobrol lebih mendalam dengan Perunggu. Tapi kali ini, saya diingatkan oleh road manager mereka kalau waktu yang saya punya terbatas karena mereka harus segera berangkat untuk latihan guna mempersiapkan setlist yang akan dibawakan pada tur tersebut. Anjuy.
Tanpa basa-basi, saya, Maul (gitar, vokal), Adam (bass, vokal) dan Ildo (drum, vokal) pun akhirnya duduk di sebuah ruangan dan langsung memulai obrolan.
Sebenernya mau nanyain detail soal tur sih tapi karena dikejar waktu dan kayaknya udah banyak juga kawan media lainnya yang nanya soal tur, saya mau nanya-nanya soal yang lain di luar tur aja. Aman enggak?
Maul: Aman pisan
Adam: Hayuuu
Nuhunnn. Gini uy. Saya enggak nyangka Perunggu bakal meledak kayak sekarang. Soalnya waktu kita nongkrong sebelum kalian main di Memorandum Showcase di Bandung, kayaknya impresi yang saya dapet Perunggu mah bakal jadi band selow ke depannya.
Nah gimana nih kalian menanggapi perubahan kegiatan dan rutinitas kalian sebagai band 'besar' kayak sekarang?
Maul: Menurut gue, kita mah belum 'besar' dibandingin sama band-band besar lainnya. Maksudnya, kalau yang dimaksud 'besar' itu adalah frekuensi manggung yang banyak, kayak, ada 12 panggungan dalam satu bulan. Itu enggak mungkin kita capai
Jadi ya karena kita punya keterbatasan waktu dan segala macem. Jadi kita jalanin sebisanya aja dengan level komitmen bermusik kita kayak sekarang. Paling yang kerasa kita harus siasatin itu gaya hidup ya. Karena dulu sebelum ada tanggung jawab buat manggung weekend itu, kayak, Jumat malem itu bablas sih. Melakukan hal-hal yang dilarang agama misalnya...
Adam: Contohnya?
Maul: Alkohol misalnya. Sekarang kan udah berhenti alkohol soalnya
Jadi semua personil Perunggu udah berhenti minum nih sekarang?
Maul & Adam: Insya Allah
Adam: Iya berhenti minum ngasal lah
Maul: Lebih conscious. Lebih sadar diri akan kondisi badan. Mau enggak mau jadi ada tuntutan buat urus diri sendiri supaya lebih sehat
Adam: Asli. Hidup jauh lebih teratur setelah punya band malah. Dari segi jadwal olahraga, makan, minum vitamin. Jadi lebih aware sekarang
Ildo: Iya. Apalagi gue yang main drum. Sempet kerasa banget di awal-awal kalo urusan stamina. Jadinya sekarang mau enggak mau harus udah care soal kesehatan badan
Maul: Sama mental juga. Burn out itu kadang ada kerasa. Mau seseneng-senengnya main musik ada lah kerasa bosennya. Tapi gue coba rapiin dengan ngebagi rutinitas itu. Gue kayak punya tiga kepribadian jadinya: seorang bapak, seorang kepala keluarga dan seorang yang main band. Dan itu semua pol-polan sesuai prioritasnya. Alhamdulillah beberapa bulan terakhir kerasa positifnya
Nah nyambung soal prioritas. Kalian semua kan udah berkeluarga. Beristri. Adam lah ya yang soon to be husband
Sempet ada obrolan spesifik sama keluarga kalian soal 'karir' bermusik ini enggak? Soalnya rasanya pilihan 'karir' nge-band di sini 'kan sepertinya masih belum lumrah untuk banyak orang
Ildo: Sama pasangan ada. Terutama pas udah diurus soal managerial dan jadwal nge-band cukup padet. Kalo gue waktu itu set ekspektasi awal ke anak-anak. Mau sesibuk apa atau sepadet apa jadwalnya. Sempet ada momen kaget dari keluarga karena gue tiap weekend ke luar kota mulu manggung. Akhirnya kita cari titik tengahnya dan akhirnya ketemu lah caranya yang jadi baik untuk ke dua belah pihak
Adam: Alhamdulillah kalau calon istri gue ngerti sih...
Maul: Karena ordal kan?
Adam: HAHAHA paham lah
Maul: Siapa? Stun (road manager Perunggu)? Boris (teknisi panggung Perunggus)?
Ildo: HAHAHA cinlok!
Adam: Hahaha enggak enggak. Ya dari awal dia udah tahu lah apa yang gue kerjain. Jadinya udah ngerti sama apa yang kita kerjain selama ini
Maul: Sama sih urang juga. Tapi lucunya ada momen kangen gitu sekarang sama istri. Biasanya kan ketemu hampir tiap hari kalo pulang kerja, sekarang kan ada momen lama di luar karena manggung. Jadi pas pulang lagi teh kayak ada bumbu baru lah di rumah tangga. Itu menarik tuh!
Sama ada satu lagi sih. Gue malah nemu persepsi itu dari di luar keluarga inti. Ada lah sedikit komen tapi ya kalo boleh egoisnya gue, gue kayak ada sedikit pembuktian kalo ini semua bisa dikerjain secara seimbang. Kerja jalan, nge-band jalan
Hmmm kalo gitu berarti mungkin enggak Perunggu jadi band 'resign kantor'?
Maul: Kalo ditanya sekarang mungkin enggak. Kalo ditanya besok enggak tahu
Ildo: Tapi kalau dari sisi kita, kita sering ngobrolin soal itu. Tapi enggak secara intens lah
Maul: Iya. Berusaha realistis lah. Karena kalo ditanya mana yang lebih fun, ya main band itu lebih fun. Fulfilling lah baik itu secara mental dan juga finansial dikit-dikit. Tapi kalau dipikir secara realistis, longevity-nya yang dipertanyakan
Kayak gue rasa, apa kalo ini dijadikan komoditas apa gue masih akan menyukainya? Dan itu belum bisa gue jawab karena belum gue cobain. Tapi kalo gue mau cobain, berarti gue harus ngelepas pekerjaan gue
Adam: Kalo gue sekarang, malah kepikiran kayaknya lebih enak kalo kita yang nge-run pekerjaan sendiri. Kayaknya lebih tepat kalo perspektifnya dirubah kayak gitu
Maul: Intinya gue takut lah. Takut enggak jujur main musiknya. Nantinya ada kompromi 'bikin musik yang laku ah'. Sama kayak Adam mungkin, kalo ada kesempatan buat ngelola kerjaan sendiri, kayaknya itu lebih oke
Oh iya. Balik lagi soal Besok Hari Senin Tour nih. Kalo enggak salah di tiap kotanya kalian ada opener-nya kan? Boleh disebutin siapa aja enggak?
Maul: Di Tangerang dan Bogor ada Satu Per Empat. Solo ada The Jeblogs. Di Semarang ada Femm Chem. Malang teh siapa ya lupa?
Adam: Pengennya mah Much ya
Itu kalian sendiri yang pengen mereka jadi opener-nya?
Adam: Sebagian iya. Sebagian mah rekomendasi dari Merunggu (fanbase Perunggu)
Maul: Soalnya mereka lebih ngulik daripada kita haha!
Oke. Setelah tur ini apa bakal ada album baru?
Maul: Bisa jadi. Soalnya gue pribadi rasa, tur ini semacam kayak rangkaian terakhir dari seluruh agenda album Memorandum selama ini.
Berikut tanggal lengkap Besok Hari Senin Tour 2024 dari Perunggu:

