Linimasa
Runut Balik: Anomali itu bernama Peterpan... Maksud Kami, Noah
Oleh : RedaksiWarga-Wargi, apa yang muncul pertama kali di benak kamu kalau nama Noah (yang awalnya bernama Peterpan) dibahas pas lagi ngobrol? Band pop Indonesia yang mahsyur pada masa tren pop melayu sedang merajalela? Lagu-lagunya nge-hits banget pada masanya? Atau bahkan hanya sekedar sosok sang vokalis kharismatik, Ariel, yang muncul di kepalamu?
Yaaa apa pun yang terlintas di benakmu, kami tak akan menghakimi kok haha! Karena mereka memang sepopuler itu di negara ini.
Tapi dibalik popularitas Noah yang sedahsyat itu dari masa ke masa, kami rasa ada satu aspek yang tak bisa diganggu gugat sebagai hulu ledak yang meroketkan nama mereka ke puncak klasemen musik Nusantara dari era awal kala mereka masih bernama Peterpan.
Musiknya, Warga-Wargi. Myuzik.
Sepengamatan kami, band yang dulu digawangi oleh Ariel, Uki, Indra, Lukman, Reza dan Andika ketika masih bernama Peterpan itu punya satu hal signifikan yang membedakan mereka dengan band-band pop klasemen arus utama masa itu - yaitu orisinalitas.
Lirik-lirik lagu mereka terbilang puitis dengan kadar yang tepat. Plus melodi dan harmoni musik mereka sangat anthemic alias mudah dinyanyikan untuk semua kalangan. Meski mungkin terdengar klise, kombinasi ke dua aspek itu memang akan menarik perhatian dan minat orang-orang untuk mendengarkan sebuah karya musik. Hal itu juga yang tersirat dari lagu-lagu Peterpan- dan juga Noah meski mereka sudah tinggal memetik buah hasil taburan benih Peterpan di tahun-tahun sebelumnya - ketika hampir seluruh lagu mereka jadi favorit dan bahkan sempat didaulat sebagai hits di berbagai program musik dan banyak media.
Kalau boleh dianalogikan secara ringan, lirik Peterpan (juga Noah) itu puitis tapi tak sepicisan Dewa. Lagu mereka pun anthemic tapi tak semilitan Slank.
Juga apabila diamati lebih seksama, sebetulnya apa yang Peterpan lakukan di masa itu menjadi cetak biru untuk banyak band-band pop melayu pabrikan yang muncul di pertengahan tahun 2000-an.
Coba deh kamu simak lagu-lagu dari Hijau Daun, ST12 atau sampai Gio Idol. Hampir ada pengaruh musik Peterpan di dalamnya! Mulai dari tarikan vokal ganteng ala Ariel sampai bagan-bagan musik yang terasa familiar karena ada beberapa bagan itu seperti pernah tersirat di beberapa lagu milik Peterpan.
Ketika mereka sudah menyentuh puncak klasemen paska pergantian nama dari Peterpan menjadi Noah, mereka seakan tak pernah berhenti untuk bereksplorasi. Mulai dari urusan musik, produksi bahkan sampai perihal branding. Ambil contoh ketika mereka mengambil langkah menarik di tahun 2014 silam untuk bekerja sama dengan Steve Lilywhite - seorang produser ternama asal Inggris yang pernah menorehkan tangan dinginnya ke karya-karya dari U2, The Rolling Stones sampai 30 Second to Mars - untuk memproduseri album Second Chance mereka.
Untuk baik buruknya, tak berlebihan rasanya kalau entitas yang dulu bernama Peterpan dan kini dikenal sebagai Noah itu sempat menjadi sebuah inspirasi yang membentuk suatu tren musik untuk suatu masa di kancahnya.
Apa nih lagu favoritmu dari mereka, Warga-Wargi?
